gambar paramecium dengan bulu getar (silia)
gambar euglena dengan bulu cambuk (flagel)
Bulu cambuk atau bulu getar merupakan produk protoplasma pada permukaan luar berbagai macam sel yang menyerupai rambut. Keduanya melaksanakan gerakan secara berkala atau tidak teratur, menimbulkan suatu aliran atau lokomosi. Bulu cambuk lebih panjang dari bulu getar dan biasanya jumlahnya lebih sedikit. Struktur keduanya bisa dikatakan serupa. Didalam bulu cambuk dan bulu getar terdapat protein dengan aktifitas ATP-ase yang disebut dinein. Disamping itu dijumpai tubulin yang menyusun mikrotubulus.
Pola Gerakan
Ragam pola gerakan pada bulu cambuk tergantung organismenya. Gelombang gerakan mungkin merambat pada satu bidang saja atau dengan cara berputar spiral. Pada pola spiral gelombang menempati semua bidang yang mungkin ada dalam ruangan yang dibentuk oleh spiral. Pola sentakan bulu getar umumnya dinyatakan dalam dua fase yaitu satu gerak efektif dan satu gerak pemulihan. Bulu getar lurus atau hampir lurus selama gerakan efektif tetapi selama gerakan pemulihan satu lengkungan dirambatkan dari pangkal hingga ujung sampai organel dikembalikan pada posisinya semula pada awal gerakan efektif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah.
Gerak Pindah Tempat
1. Gerak renang
Renang adalah bentuk gerakan yang dijumpai pada ikan dan juga pada mamalia yang hidup di air seperti ikan paus. Adaptasi utama untuk dapat bergerak dalam air yaitu :
- bentuk aerodinamik (streamline), garis bentuk yang memberikan tahanan minimum terhadap aliran gas atau cairan disekitarnya. Ini meliputi reduksi skeleton appendikulare pada bentuk-bentuk teradaptasi (misalnya ikan paus memiliki gelang panggul yang kecil)
- otot-otot berkembang baik sepanjang skeleton axiale (miotom) untuk menghasilkan gerakan-gerakan mengombak dan biasanya satu bentuk sirip ekor. Pada ikan paus dan ikan duyung gerakannya dalam bidang dorso ventral sedangkan pada ikan gerakannya lateral.
- Unsur-unsur stabilisator. Diantara sirip-sirip ikan yang sepasang dan tunggal dapat berfungsi sebagai unsur-unsur yang menstabilkan. Disamping itu juga memegang peranan dalam gerakan aktif. Peranan ini juga ada pada vertebrata lain yang hidup dalam air yang menggunakan anggota belakang sebagai dayung.
Otot-otot yang menghasilkan gerak renang pada ikan susunannya adalah khas yaitu disebut miotom. Susunan rumit fibril otot diduga menyebabkan perambatan gelombang kontraksi sepanjang tubuh menjadi mulus dan mencegah pembentukan penebalan otot yang berlebihan ketika terjadi kontraksi.
Gerak Didarat
Lokomosi pada tetrapoda dilaksanakan oleh keempat-empat anggota badan dengan irama tertentu. Ketika salah satu anggota badan diangkat, tiga lainnya menapak diatas permukaan tanah. Anggota badan diangkat dengan urutan : kanan depan-kiri belakang-kiri depan-kanan belakang, dst. Ketiga-tiga anggota badan yang menapak dipermukaan tanah membentuk segitiga penopang. Pusat gaya berat badan selalu terletak didalam segitiga tersebut. Mekanisme gerakan seperti itu dinamakan ritme diagonal atau ritme tetrapoda. Otot-otot yang bekerja untuk mekanisme itu diklasifikasikan berdasarkan gerakan-gerakan yang dihasilkan. Gerakan-gerakan itu adalah :
- Protraksi = gerakan tungkai kedepan
- Retraksi = gerakan tungkai kebelakang
- Elevasi = mengangkat tungkai tegak lurus sumbu panjang tubuh
- Depresi = menurunkan tungkai pada bidang yang sama
- Rotasi = gerak tungkai mengitari sumbu panjang tubuh
- Ekstensi = memperbesar sudut diantara dua segmen tungkai.
Gerak Terbang
Cara terbang dapat dibagi menjadi dua yaitu : terbang pasif atau melayang dan terbang aktif atau terbang mengepak. Banyak kelompok vertebrata yang telah beradaptasi untuk melayang. Kemampuan terbang pada burung ditunjang oleh adanya modifikasi pada hampir seluruh skeleton yang menjadikan tulang-tulang ringan tetapi yang utama yaitu perubahan pada kaki depan dan gelang bahu (singulum pectorale) . Perubahan ini misalnya pada otot gelang bahu (musculus pectoralis mayor) merpati membesar hingga beratnya mencapai 25% dari berat badan. Pada prinsipnya mekanisme kedua macam gerak otot itu sama. Gerakan sayap menghasilkan daya aerodinamik yang diperlukan untuk terbang. Gerakan itu dapat dijelaskan teori aerofoil.
Ketika posisi sayap burung membentuk sudut lancip lebih besar dari 15 derajat terhadap aliran udara, maka ini akan menghasilkan daya angkat. Daya angkat itu terutama disebabkan oleh arus udara yang mengalir lebih cepat lewat permukaan atas sayap sehingga menciptakan daerah tereduksi tekanannya. Gerakan relatif antara udara dengan sayap mungkin berasal dari gerakan udara ketika alirannya naik atau kehilangan berat badan oleh karena gerakan aktif sayap diudara. Dengan semua kondisi tersebut terjadi gaya resultante pada sayap yang dapat diuraikan menjadi satu komponen tegak lurus pada arah aliran udara (gaya angkat) dan yang lain searah dengan aliran udara.
0 komentar:
Posting Komentar