Ukuran ovum sangat bervariasi mulai dari 10 mikron sampai beberapa cm. Ovum mamalia pada umumnya kecil sedangkan Pisces dan Amphibian ukuran ovumnya lebih besar. Aves dan reptilia merupakan vertebrata yang ovumnya besar. beberapa sifat ovum yang ada hubungannya dengan masalah embryologis antara lain :
1. Adanya polarity (kutub-kutub), yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Kutub animal biasanya terletak dibagian atas ovum sedangkan kutub vegetal terletak dibagian bawah. Letak nukleus dan daerah tempat keluarnya polosit biasanya mendekati kutub animal. Dari sudut fisiologis kutub animal menunjukan aktivitas metabolisme yang lebih tinggi. Pada pembentukan organ-organ kutub animal akan menjadi bagian anterior. Kutub vegetal disamping metabolismenya lebih rendah juga menjadi tempat berkumpulnya yolk (kuning telur). Sifat polaritas tersebut menunjukan adanya "primary axis" artinya pembentukan bilateral simetri. Dengan adanya perbedaan aktivitas metabolisme maka ovum menunjukan adanya "axial gradient of metabolism".2. Macam-macam ovum. Ovum biasanya dibedakan berdasarkan atas jumlah yolk atau deutoplasmanya, yaitu :
a. alecithal : telur tipe ini mempunyai yolk akaan tetapi telur yang seperti ini hampir tidak ada karena pertumbuhan embryo selalu membutuhkan makanan
b. isolechital (homolechital) : ovum tipe ini hanya mengandung sedikit yolk yang tersebar merata diseluruh ovum misalnya ovum mamalia tingkat tinggi dan invertebrata
c. telolechital : ovum tipe ini biasanya memiliki yolk yang cukup banyak terdapat pada bagian kutub vegetal misalnya ovum ikan dan unggas
d. sentrolechital : ovum ini memiliki yolk yang terdapat ditengah-tengah ovum misalnya ovum serangga atau insecta
3. Selaput-selaput telur. Selaput telur dapat digolongkan dalam tiga macam :
1. membran primer, yang merupakan hasil/ produk daripada ovum itu sendiri. Membran ini terdiri dari:
- membran plasma
- membran vitellinus
pada saat terjadinya fertilisasi, membran vitellinus ini akan terbagi dan membentuk membran ke- 3 yaitu :
- membran fertilisasi
Pada kebanyakan telur-telur hewan laut yang bertipe homolechithal biasanya ada lapisan tambahan berupa jeli di luar membrane vitellinus. Pada cacing pasir dilindungi oleh benang-benang halus protoplasma.
2. Membran Sekunder
Selaput ini merupakan hasil dari sel-sel folikel yang mengelilingi ovum selama periose pertumbuhan telur atau selama periode pemasakan ovum. Membran ini biasanya bersifat impermeabel seperti contohnya pada chorion dari telur insecta dan juga pada telur Cyclostomata. Untuk memudahkan penetrasi sperma, membran sekunder ini dilengkapi dengan satu atau lebih lubang kecil yang disebut micropyle.
3. Membran tersier
Membran ini merupakan hasil dari oviduct, uterus dan kelenjar-kelenjar tambahan. Membran tersier ini sangat beragam bentuk dan keberadaannya. Sebagai contoh telur ayam memiliki 3 macam membran tersier yaitu :
- lapisan albumin
- membran cangkang
- cangkang dari zat kapur
Hal yang sama juga dijumpai pada telur reptil dan mamalia bertelur. Masuknya sperma pada telur-telur ini biasanya terjadi pada awal-awal pembentukannya. Pada telur amfibia terdapat jelly membrane juga merupakan membran tersier yang sangat tipis saat telur itu dikeluarkan kemudian lapisan ini akan menggelembung karena mengabsorbsi air. Fungsi membran ini adalah untuk melindungi ovum dan faktor-faktor mekanis.
2. Spermatozoa
Spermatozoon atau sperma berasal dari spermatid melalui diferensiasi seluler secara bertahap. Sperma kebanyakan species mirip seperti flagellata tertentu. Dengan mudah dapat dipisahkan antara bagian kepala dan bagian ekor (flagellum). Flagellumnya selalu terdiri dari bagian-bagian yang lebih kecil yaitu :
- middle piece (terletak dibelakang kepala)
- flagellum
- end piece
0 komentar:
Posting Komentar