Sabtu, 24 Maret 2012

YANG PERTAMA BERNAMA DOLLY DAN YANG SEKARANG BERNAMA MILLIE

0 komentar

Pertama Dolly dan sekarang Millie. Millie adalah kambing transgenik. ASI mengandung protein yang bisa diambil untuk membuat obat untuk pasien bypass koroner. Protein, yang disebut anti-trombin III (AT III), sekarang dalam uji klinis pada manusia.

Untuk menghasilkan kambing transgenik, para peneliti harus mengikuti beberapa langkah. Pertama, gen yang menghasilkan AT III diurutkan, dan ilmuwan membangun sebuah gen sintetis dan mencetak dalam jumlah banyak. Gen sintetik ini kemudian melekat pada gen untuk kasein, yang bertindak sebagai gen promotor. Ansambel ini kemudian disuntikkan ke dalam telur yang baru dibuahi. Selama beberapa pembelahan sel pertama penting, gen dapat menjadi melekat pada DNA kambing. Jika berhasil, gen baru sekarang menjadi transgen yang akan menjadi dimasukkan ke dalam semua sel selama divisi berikutnya. Embrio ini kemudian ditransfer ke ibu pengganti. Jika embrio ternyata menjadi perempuan, AT protein III akan diproduksi di susunya.

Berdasarkan metode tradisional, sekitar 50% dari keturunan kambing AT III akan memiliki gen. Para ilmuwan kemudian mengambil langkah lebih lanjut. Dengan munculnya teknik kloning halus dalam dua tahun terakhir, para peneliti percaya bahwa mereka dapat meningkatkan tingkat efisiensi mereka dengan tidak hanya memproduksi kambing transgenik tetapi juga kloning kambing transgenik.

Tidak seperti Dolly, yang dihasilkan dari sel dewasa, para peneliti menggunakan sel-sel jaringan ikat yang disebut fibroblast sel dari janin kambing 30-hari tua perempuan. Setelah tumbuh dalam inkubator dengan media yang mengandung gen untuk AT III, sel-sel pergi melalui proses yang disebut elektroporasi. Elektroporasi memungkinkan sel untuk menjadi keropos dan memungkinkan untuk AT III gen untuk memasukkan inti sel. Sel-sel ini menyatu dengan telur yang inti telah dihapus. Embrio kloning kemudian ditanamkan ke pengganti. Produk akhir tiga identik kambing transgenik perempuan yang menghasilkan protein AT III.

0 komentar:

Posting Komentar