Pasca tertangkapnya buaya air asin sepanjang 6,4 meter dan berbobot lebih dari 1 ton, warga desa Bunawan, Provinsi Agusan del Sur, Filipina belum bisa bernafas lega. Pasalnya, buaya yang tertangkap bukanlah buaya yang pernah dilihat warga di sungai. Buaya yang masih berkeliaran, diperkirakan berukuran lebih besar lagi.
Seperti diberitakan oleh Associated Press, Selasa, 6 September 2011, penduduk desa bersama dengan para pemburu saat ini tengah memburu buaya yang masih tersisa di sungai dekat pemukiman. Ron Sumilier, pemburu profesional yang telah 20 tahun menjerat buaya, mengatakan dia telah memasang 20 jebakan kabel baja dengan umpan bangkai binatang di sepanjang sungai. Buaya air asin adalah teror bagi 37.000 masyarakat Bunawan. Reptil raksasa ini dilaporkan memakan seekor kerbau air bulan lalu dan diduga juga telah membunuh seorang nelayan yang hilang pada bulan Juli. Buaya spesies crocodylus mindorensis yang tertangkap tergolong langka di Filipina dengan hanya terdapat sekitar 250 ekor di alam liar. Pemerintah Filipina melarang pembunuhan terhadap jenis buaya langka. Pelanggarnya dapat dihukum penjara maksimal 12 tahun dan denda 1 juta peso (Rp205 juta). Predator raksasa yang ditangkap ini akan ditempatkan di taman margasatwa yang sedang dibangun. sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/245019-seekor-lagi-buaya-1-ton-belum-tertangkap
0 komentar:
Posting Komentar