Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya resep yang menyeleneh untuk jadi pengusaha sukses. Ia yakin pengusaha tidak akan sukses jika belum ditipu.
"Ditipu itu penting. Saya doakan anda segera ditipu," kata Dahlan kepada salah satu peserta di acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2013).
Kenapa penting bagi pengusaha harus ditipu terlebih dahulu? Soalnya, kata Dahlan, penipuan itu diperlukan untuk menguji apakah seseorang punya jiwa enterpreneur.
"Kalau dia ditipu dan sakit hati berlebihan, tidak mau lagi menekuni usahanya karena frustasi, karena tidak kuat atau merasa sudah habis, dia tidak akan bisa jadi pengusaha. Pengusaha harus bangkit lagi, apalagi punya dendam dan merasa harus lebih kaya dari yang nipu itu," imbuhnya.
Lalu apakah Dahlan pernah ditipu?
"Banyak sekali (ditipu orang). Bahkan ada tokoh besar yang nipu saya. Dulu saya diminta bantu oleh Gus Dur supaya saya selamatkan Bank Suma. Karena ini Gus Dur saya harus tunduk, saya kan santri, dia kyai," ujarnya.
"Setelah bank itu maju, mau diambil temannya Gus dur. Ya sudah, niat saya memang enggak mau bisnis bank. Kemudian diambil lah dan dibayar pakai cek," katanya.
"Sampai sekarang ceknya kosong, sudah 9-10 tahun lalu itu, yang nilainya besar sekali menurut saya," katanya.
Menurutnya, pengusaha harus punya jiwa seperti itu. Kalau ditipu, kata Dahlan, jangan dipikirkan terus tiap hari nanti susah maju.
"Ditipu itu penting. Saya doakan anda segera ditipu," kata Dahlan kepada salah satu peserta di acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2013).
Kenapa penting bagi pengusaha harus ditipu terlebih dahulu? Soalnya, kata Dahlan, penipuan itu diperlukan untuk menguji apakah seseorang punya jiwa enterpreneur.
"Kalau dia ditipu dan sakit hati berlebihan, tidak mau lagi menekuni usahanya karena frustasi, karena tidak kuat atau merasa sudah habis, dia tidak akan bisa jadi pengusaha. Pengusaha harus bangkit lagi, apalagi punya dendam dan merasa harus lebih kaya dari yang nipu itu," imbuhnya.
Lalu apakah Dahlan pernah ditipu?
"Banyak sekali (ditipu orang). Bahkan ada tokoh besar yang nipu saya. Dulu saya diminta bantu oleh Gus Dur supaya saya selamatkan Bank Suma. Karena ini Gus Dur saya harus tunduk, saya kan santri, dia kyai," ujarnya.
"Setelah bank itu maju, mau diambil temannya Gus dur. Ya sudah, niat saya memang enggak mau bisnis bank. Kemudian diambil lah dan dibayar pakai cek," katanya.
"Sampai sekarang ceknya kosong, sudah 9-10 tahun lalu itu, yang nilainya besar sekali menurut saya," katanya.
Menurutnya, pengusaha harus punya jiwa seperti itu. Kalau ditipu, kata Dahlan, jangan dipikirkan terus tiap hari nanti susah maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar