Selasa, 15 Mei 2012

SISTEM PENCERNAAN HEWAN MEMAMAH BIAK

          

Perbedaan antara sistem pencernaan pada hewan memamah biak dengan manusia terutama terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya. Hewan memamah biak mempunyaai molar (geraham) yang sangat besar. Geraham ini berfungsi untuk menggiling dan menggilas dinding sel sel tumbuhan yang dimakannya.

gambar jenis-jenis gigi pada hewan memamah biak


Pada hewan memamah biak, gigi seri mempunyai fungsi khusus untuk menjepit makanan dalam hal ini tumbuhan. Geraham depan dan geraham belakang berbentuk lebar dan datar, rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilas daun dan rumput. Makanan utama sapi dan domba ialah rumput-rumputan yang selnya dikelilingi oleh dinding selulosa yang kuat. 
          Di dalam usus hewan memamah biak terdapat kumpulan bakteri simbiosis. Kumpulan bakteri simbiosis ini merupakan bakteri yang dapat melakukan peragian selulosa sehingga hewan memamah biak ini dapat menggunakan polisakarida sebagai makanan dalam keadaan tanpa udara. Sapi dan domba dapat memanfaatkan rumput-rumputan sebagai makananya karena perutnya berisi berbagai bakteri yang mampu menguraikan selulosa dan memproduksi metana sehingga membebaskan isi sel tumbuhan yang dapat dicerna oleh sapi. Karena makanan harus dihadapkan pada bakteri untuk periode yang cukup lama, makanan melalui usus dicerna dengan perlahan-lahan. Akibatnya, hewan memamah biak cenderung memiliki usus yang lebih panjang daripada hewan karnivora dan hewan omnivora yang ukurannya sama. Pencernaan yang dibantu oleh bakteri telah mencapai kekompleksan yang paling besar pada hewan memamah biak. Pada hewan memamah biak, ujung akhir esofagus dan pada permulaan lambung membentuk suatu rumen yang berisi bakteri dalam cairan alkali.

          Pada gambar diatas menunjukan 4 bagian ruangan lambung hewan memamah biak yaitu : rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Kelenjar ludah pada hewan memamah biak menghasilkan ludah yang bersifat alkali dan dapat menjaga PH kurang lebih 8,5 didalam ketiga bagian ruangan pencernaan yang pertama. Makanan pertama-tama turun dan masuk kedalam rumen dan retikulum. Dalam rumen dan retikulum makanan dicampur menjadi bubur dan difermentasikan oleh bakteri anaerob. Bakteri menggunakan gula yang dibebaskan dari pencernaan makanan. hewan ini memperoleh asam-asam lemak yang diabsorpsikan langsung kerumen. Makanan yang belum dikunyah dengan sempurna ini mengalir ke permukaan isi rumen dan dimuntahkan kembali kedalam mulut sebagai "kunyahan" untuk dikunyah lebih banyak lagi. Pada penurunan makanan yang kedua, makanan melewati rumen dan retikulum dan langsung masuk kedalam omasum.
          Didalam omasum, makanan diaduk secara mekanik. Akhirnya makanan masuk kedalam abomasum yang serupa atau sama dengan lambung mamalia yang lainnya. Didalam abomasum, asam dan enzim pencernaan yang disekresikan dan hewan menangkap kembali zat-zat makanan yang telah digunakan oleh bakteri simbiosis. Menggunakan bakteri simbiosis banyak kegunaannya . Beberapa bakteri dapat membuat asam amino dari urea dan amonia. Urea adalah salah satu hasil utama pemecahan prptein dalam tubuh yang dikeluarkan dari ginjal menjadi urine. Hewan tidak mempunyai enzim yang dapat melakukan kegiatan ini. Oleh karena itu, bakteri sangat bermanfaat bila susunan makanan mengandung protein sedikit sekali. Tambahan lagi, bakteri simbiosis menghasilkan banyak vitamin, terutama vitamin B. Hewan memamah biak memerlukan makanan bervitamin dalam jumlah sedikit, kecuali vitamin A dan D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar