Jumat, 13 April 2012
LAPORAN PERANAN MIKROORGANISME DALAM Foodborne disease
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan dan minuman adalah semua bahan baik dalam bentuk alamiah maupun dalam bentuk buatan yang dimakan manusia kecuali air dan obat-obatan, karena itu makanan merupakan satu-satunya sumber energi bagi manusia. Sebaliknya makanan juga dapat menjadi media penyebaran penyakit. Dengan demikian penanganan makanan harus mendapat perhatian yang cukup. Untuk itu, produksi dan peredaran makanan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 329/MenKes/XII/1976. Bab II Pasal 2 peraturan ini menyebutkan bahwa makanan yang diproduksi dan diedarkan di wilayah Indonesia harus memenuhi syarat-syarat keselamatan, kesehatan, standar mutu, atau persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri untuk tiap jenis makanan.
Upaya pengamanan makanan dan minuman pada dasarnya meliputi orang yang menangani makanan, tempat penyelenggaraan makanan, peralatan pengolahan makanan dan proses pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah higienis perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih.
Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan mimunan dapat menyebabkan berubahnya makanan tersebut menjadi media bagi suatu penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi disebut penyakit bawaan makanan (food-borne diseases).
Departemen Kesehatan mengelompokkan penyakit bawaan makanan menjadi lima kelompok, yaitu: yang disebabkan oleh virus, bakteri, amoeba/protozoa, parasit dan penyebab bukan kuman. Sedangkan Karla dan Blaker membagi menjadi tiga kelompok, yaitu: penyakit infeksi yang disebabkan oleh perpindahan penyakit.Penjamah makanan memegang peranan penting dalam penularan ini. Golongan kedua adalah keracunan makanan atau infeksi karena bakteri. Golongan ketiga adalah penyebab yang bukan mikroorganisme.
Salah satu kontaminan yang paling sering dijumpai pada makanan adalah bakteri Coliform, Escherichia coli dan Faecalcoliform. Bakteri ini berasal dari tinja manusia dan hewan, tertular ke dalam makanan karena perilaku penjamah yang tidak higienis, pencucian peralatan yang tidak bersih, kesehatan para pengolah dan penjamah makanan serta penggunaan air pencuci yang mengandung Coliform, E. coli, dan Faecal coliform.
Penyakit bawaan makanan nampaknya merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di negara maju maupun di Negara berkembang. Statistik cenderung belum menyajikan data sebenarnya yang ada di masyarakat, sebab tidak semua orang yang menderita penyakit tersebut datang kedokter, dan para dokter yang menolong penderita tersebut tidak melaporkan seluruh penderita yang ditolongnya kepada Dinas Kesehatan yang berwenang.
Penyakit bawaan makanan pada umumnya menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan, dengan rasa nyeri di bagian perut, mencret, dan kadang-kadang disertai dengan muntah. Penyakit ini disebabkan oleh makanan yang mengandung sejumlah bakteri yang patogen, atau toksin yang dikeluarkan oleh bakteri tersebut. Penyakit ini dapat menyerang secara perorangan, dua orang anggota atau keluarga atau kelompok keluarga yang mempunyai hubungan yang erat, berlangsung hanya dalam beberapa jam, atau jika berat berlangsung dalam beberapa hari, minggu atau bulan dan memerlukan pengobatan yang intensif. Pada kelompok yang rentan, seperti anak-anak dan orang tua, penyakit tersebut akan sangat membahayakan.
Statistik penyakit bawaan makanan yang ada di berbagai negara industri saat ini menunjukkan bahwa 60% dari kasus yang ada disebabkan oleh buruknya teknik penanganan makanan, dan terkontaminasi pada saat disajikan di Tempat Pengelolaan Makanan (TPM). Kebersihan penjamah makanan atau higienis penjamah makanan merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat. Penjamah makanan adalah orang yang bekerja pada suatu usaha atau kegiatan di bidang makanan tanpa melihat apakah ia benar-benar bekerja menyiapkan makanan ataupun dalam menghidangkan makanan. Higienis perorangan yang baik dapat dicapai apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Karena begitu pentingnya makanan bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa kita sadari, makanan itu juga yang merugikan diri kita hingga menimbulkan banyak penyakit. Penyakit yang disebabkan karenamengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar disebut food borne disease maka dari itu sangatlah penting menyetahui apa itu food borne disease, apa penyebab terjadinya food borne disease, bagaimana cara penyebarannya dan bagaimana cara menanggulangi hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Foodborne disease?
2. Apa saja penyebab terjadinya Foodborne disease?
3. Bagaimana peranan mikroba dalam Foodborne disease?
4. Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi Foodborne disease?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Foodborne disease
2. Mengetahui apa saja penyebab terjadinya Foodborne disease
3. Mengetahui bagaimana peranan mikroba dalam Foodborne disease
4. Mengetahu bagaimana cara mencegah dan menanggulangi Foodborne disease
DST......
DOWNLOAD
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar